Thursday, July 5, 2007

Bulan menatapku

malam itu,,
bulan menatapku.
terang,,
namun sepi bintang.
Tatapan muram,,
lewat cahaya nan temaram.
Wahai bulan..
kemana awan,,
teraku setia sebagai kawan?

Bulan kembali menatapku,,
Mengajari kesepian dalam keremangan.
Bulan yang menatapku,
menerangi malam kelam,,
nan seindah pualam.

Sepi hening tiada bergeming.
dalam tatapan bulan,
aku merasakan dekapan.
dalam senyuman bulan,
aku dapat merasakan,
anyaman berjuta makna di balik buaian.

Beranikah aku balas menatapmu,
bulan?
menatap nanar,
sinar pendar bulan,
menguar datar,
dalam planar cakrawala terhampar.

Masihkah aku sanggup menghindar?
dari realita yang tak mungkin terkejar?

kembali menatap bulan...
aku tidak sedang terbuai!
dalam mimpi yang mencipta sepi.
memandang langit terang tanpa bintang,
.tenang.
meratap,
menatap bulan berselimut langit tak beratap.

ah, sialan!
pelan, perlahan...
engkau mulai berjalan,
bulan.
Dalam bias senyuman,
aku terpaku.
Bulan memang menatapku!

1 komentar:

Unknown said...

Halo Havit....
Wah isinya puisi semua ya?

Maap lahir batin ya...

Musyafa'
http://syafaalqadri.wordpress.com

Popular Posts

Blog Archive